Anakku menjadi Manusia Harimau, Hebatkah?...

 on Wednesday  

Rasa sedih bercampur kehawatiran itulah yang selama ini hadir dalam kehidupanku, keluargaku, ayah ibuku dan juga adik-adikku. betapa tidak dalam stiap hari kami semua harus menyaksikan dan tidak bisa memungkirinya kalau anakku telah berubah menjadi Manusia Harimau. Belum lagi ketika berkumpul dengan dengan adik keponakannya. Terkadang keduanya sama-sama menjadi manusia harimau. Meskipun kadang hanya bermain dengan penuh suka cita namu terkadang menjadi pertengkaran dan diahiri dengan tangisan. Mungkin yang berubah menjadi Manusia Harimau tidak hanya anakku saja melainkan bisa terjadi juga di sekolahan tempat anakku belajar mencari ilmu, dimana setiap anak bisa saja berubah menjadi manusia harimau.
Lalu apakah hebat jika anak saya menjadi Manusia Harimau?... Tentu saja tidak, melainkan menjadi sebuah kehawatiran yang begitu besar dalam hati saya. Meskipun hanya naluri anak kecil yang sangat mudah sekali terpengaruh dan mengikuti apa yang selalu dilihatnya namun semua ini karena seringnya anak saya menonton serial sinetron konyol Manusia Harimau, bahkan terkadang meniru berperan menjadi Srigala karena tak luput juga melihat sinetron yang konyol dan juga tidak mendidik Ganteng-ganteng Srigala. 

Bukan karena segerombolan orang yang berubah menjadi manusia harimau ataupun srigala-nya tapi karena dalam sinetron tersebut menghadirkan pola kehidupan yang glamor serta tingkah laku yang sangat tidak patut untuk dilihat oleh anak-anak bahkan oleh para remaja. Terlebih lagi menghadirkan kehidupan-kehidupan sekolah dengan mudahnya membuat konflik pertengkaran serta pakaian-pakaian yang tidak sopan U Can See maupun Rok Mini bahkan mengumbar kemesraan dua remaja yang dikemas secara berlebihan dan sama sekali tak layak untuk ditonton oleh para remaja.

Perkembangan jaman serta teknologi tentunya suatu hal yang wajib kita syukuri, tapi jika mengarah kepada sesuatu yang tidak pas dengan adat dan budaya serta jauh dari etika tentunya akan menjadi hal-hal yang bisa dengan cepat merusak moral generasi bangsa.

Saya masih ingat betul ketika saya masih kecil dulu, ketika saya masih seumuran anak saya saat ini. Tontonan-tontonan yang dihadirkan di layar televisi benar-benar terjaga, meskipun ada juga tontonan-tontonan yang tidak senonoh tapi jam tayang selalu berada di jam-jam ahir sebelum acara televisi tutup mengudara. 

Jika dulu Ada film Si Buta Dari Goa Hantu, Si Pitoeng, Wiro Sableng dan sebagainya tapi memang dalam menampilkan perjalanannya benar-benar membela kebenaran yang bisa menjadi sebuah pelajaran, tidak seperti film-film sekarang seperti manusia harimau, ganteng-ganteng srigala dan sejenisnya yang tidak bisa diambil contoh dalam kehidupan sehari-hari bahkan malah merusak moral bangsa. 

Ya, mungkin semua ini memang kesalahan dari orang tua seperti saya, (meskipun saya hanya sekilas-sekilas menonton sinetron semacam ini) dimana tidak bisa mengontrol penuh apa yang biasa ditonton oleh anak saya. Tapi seharusnya pemerintahan juga harus senantiasa ikut andil dalam hal-hal yang buruk semacam sinetron Manusia Harimau, Ganteng-ganteng Srigala dan sinetron-sinetron sejenis lainnya yang tampil di televisi namun tidak mendidik pada generasi bangsa sama sekali.

Jika para elit pejabat pemerintah hawatir akan bahaya rokok yang mengancam kesehatan bagi rakyatnya, hawatir akan bahaya narkoba bila di konsumsi oleh masarakatnya dll. Namun anehnya mereka tidak hawatir sama sekali dengan tayangan-tayangan konyol dan tidak mendidik yang notabene menjadi hal dasar yang bisa merusak kehidupan moral bangsa dan negara.

Yang duduk dipemerintahan sana hanya sibuk berebut kekuasaan, saling mencaci dan mencari-cari kesalahan diantara satu sama lain. Menganggap dirinya paling benar, paling dihormati, paling disegani dan lain sebagainya. Tapi lupa bahwa rakyat sangat mebutuhkan pelajaran-pelajaran yang baik, moral, ahlaq dan tingkah laku yang bijaksana bukan suguhan berupa tontonan-tontonan konyol yang bisa menjadi tuntunan dan merusak moral bangsa baik itu tontonan dalam televisi dan media lainnya maupun totonan-tontonan yang ahir-ahir ini ditunjukkan oleh para pejabat pemerintahan yang benar-benar jauh dari etika.
Anakku menjadi Manusia Harimau, Hebatkah?... 4.5 5 Aan Rizdan Wednesday betapa tidak dalam stiap hari kami semua harus menyaksikan dan tidak bisa memungkirinya kalau anakku telah berubah menjadi Manusia Harimau. Rasa sedih bercampur kehawatiran itulah yang selama ini hadir dalam kehidupanku, keluargaku, ayah ibuku dan juga adik-adikku. betapa tidak ...


No comments:

Post a Comment